Teruntuk Yang Sedang Jatuh Cinta

Mencintai itu Keputusan

Lelaki tua menjelang 80-an itu menatap istrinya lekat-lekat...

Nanar... Gadis itu masih terlalu belia. Baru saja mekar. Ini bukan suatu persekutuan yang mudah. Tapi ia sudah memutuskan untuk mencintainya. Sebentar kemudian ia pun berkata, “Kamu kaget melihat ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang akan kamu temui di sini.” Itulah kalimat pertama Utsman Bin Affan ketika menyambut istri terakhirnya dari Syam, Naila...

Selanjutnya adalah bukti...

Sebab Cinta adalah kata lain dari memberi...

Sebab memberi adalah pekerjaan
 
Sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi, itu berat bukan?....
 
Sebab pekerjaan yang berat itu harus ditunaikan dalam waktu yang lama.
 
Sebab pekerjaan berat dalam waktu yang lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh...
 
Maka, setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia akan mengatakan:
 
Aku mencintaimu”....Kepada siapapun tentunya !!!
 
Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian di situ.
 
Aku mencintaimu” adalah ungkapan lain dari “Aku memberimu sesuatu.”
 
Yang terakhir ini adalah juga ungkapan lain dari, “Aku akan memeperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia….
 
Aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin….
 
Aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku setiap proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akan kulakukan padamu...
 
Aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusakmu dan proses pertumbuhan itu….
 
Taruhannya adalah kepercayaan orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita...
 
Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, ”Aku Mencintaimu”...
 
Maka kamu harus membuktikan ucapan itu.
 
Itu DEKLARASI, bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan,
 
Tapi terutama tentang kesiapan dan kemampuan berkorban,
 
Kesiapan dan kemampuan melakukan ”pekerjaan-pekerjaan cinta”:
 
Memperhatikan...Merawat....dan Melindungi...
 
Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap.
 
Tidak ada cinta tanpa kepercayaan.
 
Begitulah bersama waktu, suami istri hilang kepercayaan kepada pasangannya, atau anak hilang kepercayaan pada orang tuanya pun sebaliknya, atau juga sahabat hilang kepercayaan kepoada kawannya, atau rakyat hilang kepercayaan kepada pemimpinnya.
 
Semua dalam satu situasi: Cinta yang tidak terbukti !!!
 
Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang tersa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun ke-dua, ke-tiga,
 
ke-empat....dan seterusnya...
 
dan tiba-tiba saja perkawinan bubar, persahabatan berakhir, keluarga berantakan, atau pemimpin jatuh karena tidak dipercaya rakyatnya.
 
Jalan hidup kita biasanya tidak liniear.
 
Namun tidak juga seterusnya pendakian...atau penurunan...
 
Karena itu konteks dimana “pekerjaan-pekerjaan cinta” itu dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional.
 
Tapi di situlah tantangannya:
 
Membuktikan ketulusan di tengah situasi yang sulit.
 
Di situlah konsistensi teruji.
 
Di situ juga integritas terbukti.
 
Sebab mereka yang bisa mengejewantahkan cinta di tengah situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam situasi yang longgar.
 
Mereka yang dicintai dengan cara yang begitu,
 
Biasanya merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh.
 
Bahagia sebahagia-bahagianya.
 
Puas sepuas-puasnya.
 
Sampai tak ada tempat yang lain.
 
Bahkan setelah sang pecinta mati.
 
Begitulah Naila...
 
Utsman bin Affan telah memenuhi seluruh jiwanya dengan cinta.
 
Maka ia memutuskan untuk tidak menikah lagi saat suaminya terbunuh.
 
Ia bahkan merusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya.
 
Karena... tak ada yang dapat mencintai sehebat lelaki tua itu...
 
Kita terkadang begitu mudah untuk mengatakan... ”Aku Mencintaimu...”

Tanpa kemudian menyelami arti dan makna yang begitu dalam di dalamnya...

Sehingga tanpa sadar....

Akhirnya banyak jiwa yangtersakiti karenanya...


Akhirnya banyak jiwa yang jadi korban karenanya....



0 Response to "Teruntuk Yang Sedang Jatuh Cinta "

Post a Comment