LINTAS KOMUNITAS INGIN JADIKAN BANDA ACEH SEBAGAI KOTA KREATIF

Lintas komunitas di Banda Aceh akan menyelenggarakan Festival Kota Kita pada 7-8 Mei 2016 di Ruang Terbuka Hijau Gampong Lambung, Ulee Lheu, Banda Aceh. Dalam festival ini, terdapat empat cluster, yaitu Cluster Creative City, Green City, Culture and Heritage City, dan Youth and Social. 

Perwakilan Cluster Creative City dari Komunitas Polyglot Indonesia Regional Aceh, Issana Burhan menyebutkan, lintas komunitas menginginkan Kota Banda Aceh bisa masuk list kota kreatif di Indonesia. Jika dilihat dari perkembangannya, komunitas-komunitas di Aceh sudah aktif dan kreatif dalam hal yang sifatnya membantu kota. 

"Ada hal-hal yang bersifat smart dan bertujuan untuk memudahkan masyarakat. Jadi harus ada kreasi untuk layanan perkotaan. Konsep dari creative city itu sebenarnya mengintegrasikan informasi, komunikasi, dan teknologi untuk layanan perkotaan atau layanan publik," kata Issana saat talkshow di Radio Rumoh PMI, Jumat, 15 April 2016.

Issana berujar, dalam creative city ada inovasi-inovasi di kota yang dilakukan oleh masyarakatnya sendiri. Untuk memaksimalkan layanan publik, masyarkat harus turut serta dalam pembangunan kota dengan menjadi kreatif. Menurutnya, akan sulit menjadi kota kreatif jika hanya berharap pada pemerintah.

Kota kreatif secara resmi dikeluarkan oleh UNESCO yang mempunyai indikator-indikator kota kreatif. Di Indonesia ada beberapa kota kreatif, seperti Solo, Yogyakarta, Bandung, dan Pekalongan.

"Kalau kita ingin menjadi kota kreatif yang sesungguhnya, sekarang komunitas-komunitas sudah bergerak untuk hal tersebut. Tapi, tentu harus didukung juga oleh pemerintah, karena indikator-indikatornya itu salah satunya adalah pemerintah memfasilitasi kreatifitas masyarakat, seperti pameran," tutur Issana.

Dikatakan Issana, kota kreatif sangat mementingkan ekonomi dan dinamika budaya. Kota kreatif juga dinilai berdasarkan kontribusi di bidang kreatif, terhadap pembangunan ekonomi dan lapangan kerja kota.

sumber: acehonline

Tweet